IPMLH SMPN 4 Gantung 2025
PMLH
IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
SMP NEGERI 4 GANTUNG TAHUN 2025
Analisis SWOT Lingkungan Hidup
Strength (Kekuatan)
Potensi yang dimiliki:
- Lingkungan sekolah memiliki persediaan air yang melimpah. Persediaan air dapat terus terjaga karena sekolah memiliki lahan tanah yang luas yang membantu penyerapan air hujan.
- Sekolah memiliki lahan luas yang dapat dimanfaatkan untuk sarana pelestarian flora dan fauna dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi peserta didik di sekolah.
- Sekolah memiliki jenis tanaman yang beragam yang terdiri dari tanaman hias dan pohon buah-buahan.
- Sekolah memiliki banyak pepohonan tinggi, menjadi hutan kota sumber oksigen bagi daerah sekitar.
- Sekolah memiliki sarana untuk pembuatan pupuk kompos (composting) sebagai bentuk pemanfaatan sampah organik.
- Sekolah memiliki sumber daya yang besar dalam menerapkan PRLH di sekolah yang terdiri dari aspek:
- Kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase
- Pengelolaan sampah
- Penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman
- Konservasi air
- Konservasi energi
- Inovasi terkait Penerapan PRLH
Rencana Tindak Lanjut
- Air merupakan sumber daya alam yang paling penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Keberadaan air harus selalu dijaga dengan berbagai upaya pelestarian (upaya konservasi air), seperti:
- Membuat sumur resapan
- Membuat biopori
- Mengkampanyekan gerakan hemat dalam menggunakan air
- Memanfaatkan air bekas wudhu untuk memelihara ikan
- Memanfaatkan lahan yang luas untuk melestarikan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik di sekolah dan menjadi upaya penanaman rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan hidup. Kegiatan yang dilaksanakan di sekolah meliputi:
- Penanaman obat-obatan melalui toga
- Kegiatan pembibitan pohon-pohonan
- Kegiatan pembibitan tanaman
- Kegiatan melestarikan tanaman dengan cara vegetatif alami dan buatan pada berbagai tanaman hias, tanaman obat-obatan, dan pohon-pohonan
- Pemanfaatan lahan yang luas juga dilaksanakan dengan membuat taman adiwiyata sebagai sarana belajar bagi anak-anak
- Banyaknya pepohonan menghasilkan banyak sampah daun yang berguguran. Daun-daun tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan pupuk kompos dicampur dengan sisa makanan dan kotoran hewan yang dipelihara di sekolah (composting).
- Untuk menanamkan dan menguatkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan hidup dalam diri anak, sekolah memberikan kegiatan pembiasaan yang berkaitan dengan PRLH kepada anak-anak, baik dilaksanakan di sekolah maupun di rumah seperti pada masa pandemi ini. Kegiatan tersebut meliputi:
- Memberikan tayangan video dan sosialisasi terkait PRLH
- Membentuk kader adiwiyata
- Melaksanakan kegiatan pembiasaan merawat tanaman di sekolah maupun dirumah, seperti menanam, menyiram dan memberi pupuk pada tanaman (gerakan satu siswa satu tanaman)
- Melaksanakan kegiatan pembiasaan menjaga kebersihan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitar
- Memilah sampah sesuai dengan jenisnya
- Mengolah sampah dengan kegiatan reduce, reuse, dan recycle (3R)
- Melaksanakan kegiatan pembiasaan mengurangi sampah plastik dengan gerakan my tumbler dan program pemanfaatan untuk membuat ecobrick
- Melaksanakan kegiatan pembiasaan sanitasi dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekolah dan di rumah, menjaga lingkungan dari sampah dan polusi udara dengan kegiatan 3R
- Melaksanakan gerakan hemat dalam penggunaan energi, terutama energi listrik. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah dan di rumah
- Melaksanakan kampanye terkait kegiatan PRLH bersama siswa, ikut dalam gerakan peduli lingkungan dalam ruang lingkup nasional maupun global, baik secara luring maupun daring dengan menggunakan media sosial
- Untuk memaksimalkan terlaksananya Gerakan PBLHS, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama seluruh orang tua untuk mendorong anak-anak agar selalu berperilaku ramah terhadap lingkungan hidup dimanapun. Untuk itu, sekolah selalu melibatkan orang tua dalam kegiatan PBLHS. Kegiatan tersebut meliputi:
- Memberikan sosialisasi terkait pentingnya dan manfaat dari penerapan PRLH
- Melibatkan orang tua dalam kegiatan kader adiwiyata
- Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang pelestarian lingkungan hidup, sekolah mengikutsertakan guru-guru dalam seminar, pelatihan, maupun workshop yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup
- Membentuk jejaring sosial maupun kemitraan yang dapat mendukung gerakan PBLHS
Weakness (Kelemahan)
Masalah yang ditemukan:
- Sekolah memiliki sarana pembuatan pupuk kompos, namun sekolah belum memiliki alat pencacah daun.
- Pepohonan di sekolah yang jumlahnya terbilang banyak menimbulkan sampah daun yang banyak pula. Hal tersebut mengurangi keindahan dan kebersihan sekolah.
- Sumber daya manusia yang masih belum peduli dan kesadaran pola pikir dari beberapa tenaga pendidikan dan kependidikan yang masih harus diminta dan diperintah.
Rencana Tindak Lanjut
- Melibatkan pihak kelurahan dan orang tua bekerja sama dalam kegiatan composting, mengolah daun secara manual dan membuat inovasi baru sebagai bagian dari dukungan terhadap Gerakan PBLHS
- Memanfaatkan lahan yang tanahnya kurang produktif dengan membuat taman tanaman toga dan tanaman obat-obatan.
- Membudidayakan tanaman sayuran seperti kangkung dan pakcoy
- Mendaur ulang bekas ember cat untuk dijadikan media menanam sayuran
- Memanfaatkan daun yang berguguran dari pepohonan untuk bahan utama pembuatan pupuk kompos yang dicampur dengan kotoran hewan yang dilestarikan di sekolah
- Kegiatan inovasi terkait penerapan PRLH. Daun-daun tersebut dimanfaatkan untuk:
- Membuat pupuk kompos yang digunakan untuk tanaman di lingkungan sekolah dan warga sekolah
- Tanam tanaman toga dan obat-obatan diolah menjadi jamu dan minuman kesehatan bagi warga di lingkungan sekolah
- Untuk meningkatkan SDM dalam bidang pelestarian lingkungan hidup, sekolah mengikutsertakan guru-guru dan tenaga kependidikan dalam seminar, pelatihan, maupun workshop yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup
Opportunities (Peluang)
Potensi yang dimiliki:
- Sekolah dapat berinovasi dengan memberdayakan daun daunan dari pohon, yakni dengan kegiatan berinovasi dengan pembuatan pupuk kompos organik
- Sekolah dapat berinovasi dengan memberdayakan tanam tanaman toga dan obat-obatan yakni dengan kegiatan berinovasi dengan pembuatan jamu dan minuman kesehatan
- Sekolah dapat berinovasi dengan memanfaatkan ecobrick yang dikumpulkan siswa sebagai kegiatan pembiasaan mengurangi sampah plastik. Ecobrick tersebut dimanfaatkan untuk membuat tong sampah kreasi tempat cuci tangan dan media pot untuk tanaman.
Rencana Tindak Lanjut
- Membuat perencanaan kegiatan inovasi pemberdayaan taman tanaman toga/obat-obatan dan pemanfaatan botol plastik bersama seluruh warga sekolah
- Melaksanakan kegiatan inovasi pemberdayaan tanaman toga, yakni:
- Membuat minuman teh/wedang jahe
- Membuat minuman kesehatan seperti kunyit asam/kencur
- Berkreasi dengan ecoprint daun menjadi pewarna alami pada baju, tas, dan benda berbahan kain lainnya
- Membuat pupuk kompos
- Melaksanakan kegiatan inovasi pemanfaatan ecobrick, yakni membuat tong sampah kreasi dan tempat cuci tangan
- Program Kantin Sehat untuk kolaborasi kegiatan reduce sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah
- Membuat kegiatan sosialisasi hasil inovasi pemberdayaan daun salam dan pemanfaatan ecobrick, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur dalam mengkampanyekan Gerakan PBLHS dan mendorong seluruh sekolah di Belitung Timur untuk ikut menjadi sekolah yang hijau, bersih, kreatif, dan berprestasi
Threats (Ancaman)
Masalah yang ditemukan:
- Genangan air muncul di daerah sekolah yang lebih rendah (terjadi saat hujan deras dan dalam waktu yang lama). Genangan air berdampak pada rusaknya kesuburan tanah.
- Genangan air di selokan menimbulkan sarang nyamuk
- Dalam beberapa kegiatan besar yang dilaksanakan di sekolah, penggunaan botol plastik menghadirkan sampah plastik
Rencana Tindak Lanjut
- Membuat sumur resapan di beberapa titik yang menimbulkan genangan air
- Memanfaatkan selokan sebagai sarana pembudidayaan ikan nila dan lele untuk mengurangi jentik nyamuk
- Memanfaatkan sampah botol plastik yang dikumpulkan hasil dari kegiatan besar di sekolah untuk dijadikan ecobrick dan kerajinan tangan
- Menerapkan gerakan My Tumbler untuk membawa botol minum sendiri
- Menanam tanaman Lavender di tempat-tempat genangan air untuk mengurangi nyamuk
Identifikasi Masalah Lingkungan Hidup
Kebersihan, Fungsi Sanitasi, dan Drainase
Masalah Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki drainage untuk mengalirkan air hujan, namun belum optimal untuk mencegah genangan air pada saluran pembuangan
- Genangan air pada drainase menimbulkan sarang nyamuk
Penyebab:
- Tidak adanya sumur resapan
- Kurangnya biopori
- Kurang optimalnya kerja saluran air yang menyebabkan genangan air
Solusi/Gagasan:
- Membina peserta didik untuk menjadi kader yang peduli terhadap kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase di sekolah
- Membina peserta didik untuk menjadi kader yang bertanggung jawab untuk memberantas sarang nyamuk
- Melakukan kampanye terkait pentingnya menjaga kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase
- Menambah jumlah biopori di beberapa titik yang menimbulkan genangan air
- Membuat sumur resapan untuk mengoptimalkan drainase agar tidak menimbulkan genangan air
- Memanfaatkan drainase dan saluran air untuk budi daya ikan, hal ini dapat menjadi upaya pemberantasan sarang nyamuk
- Ikut mendukung gerakan peduli terhadap lingkungan yang digalakan
Pengelolaan Sampah
Masalah Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki jumlah pohon yang banyak, mengakibatkan banyaknya sampah daun yang dapat mengurangi keindahan sekolah
- Sekolah memiliki banyak pohon ketapang yang perlu dipelihara dengan cara pemotongan tajuk (topping) secara berkala, pemotongan tajuk menghasilkan banyak daun yang jika tidak dimanfaatkan secara baik dapat menjadi sampah
- Masyarakat sekitar pada umumnya masih belum memahami betul mengenai cara mengelola sampah yang baik, terbukti masih sering ditemukan adanya sampah di sekitar lingkungan sekolah, meskipun tidak banyak masih ada warga di sekitar yang membakar sampah
- Masyarakat juga belum memahami cara pemilahan sampah
- Dalam beberapa artikel, sampah masih menjadi masalah besar yang perlu diselesaikan dengan baik dan dengan dukungan yang besar dari seluruh masyarakat
Penyebab:
- Belum optimalnya pembuatan pupuk kompos untuk mengolah sampah dedaunan di sekolah
- Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya penerapan PRLH dan pentingnya mengelola sampah yang benar. Kurangnya
Solusi/Gagasan:
- Membina peserta didik untuk menjadi kader yang peduli terhadap pengelolaan sampah yang baik di sekolah dan di lingkungan masyarakat
- Membina peserta didik untuk menjadi kader bank sampah, paham akan fungsi dan manfaat dari adanya bank sampah
- Mengoptimalkan kegiatan pembuatan pupuk kompos
- Melaksanakan kegiatan Jumat bersih membersihkan lingkungan di sekitar sekolah
- Melakukan sosialisasi dengan mengkampanyekan cara mengelola sampah yang baik
- Melakukan kampanye sampah plastik dengan selalu membawa alat makan dan minum sendiri dari rumah
- Membina kantin sekolah untuk tidak menggunakan sampah plastik, menjadi agen masyarakat yang peduli terhadap masalah lingkungan hidup
- Ikut mendukung program pengurangan sampah plastik dengan menggunakan ecobrick (sampah plastik yang dikumpulkan dan dipadatkan di dalam botol plastik)
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon/Tanaman
Masalah Lingkungan hidup:
- Lahan sekolah yang luas belum sepenuhnya optimal dimanfaatkan untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman
- Kondisi tanah di beberapa bagian lahan kebun sekolah kurang bagus dan kurang produktif, akibatnya pertumbuhan tanaman sayuran yang ditanam kurang optimal
- Beberapa jenis tanaman tidak tumbuh dengan subur
Penyebab:
- Kegiatan baru sebatas pemeliharaan, belum ada kegiatan pembudidayaan tanaman baik secara generatif maupun vegetatif
- Kondisi tanah yang sering tergenang oleh air
Solusi/Gagasan:
- Membina peserta didik untuk menjadi kader yang peduli terhadap penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman
- Menanamkan rasa cinta peserta didik terhadap pohon/tanaman melalui kegiatan pembiasaan menyiram tanaman setiap pagi
- Menggalakan gerakan satu siswa satu tanaman untuk menanamkan rasa cinta dan kepedulian siswa terhadap tanaman
- Membagi lahan di sekolah untuk dimanfaatkan peserta didik dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman
- Melakukan budidaya tanaman
- Melaksanakan pembibitan tanaman
- Mengoptimalkan penanaman dan pemeliharaan tanaman sayuran dengan teknik hidroponik, baik di dalam maupun di luar greenhouse
Konservasi Air
Masalah Lingkungan hidup:
- Kondisi sumber daya air di sekolah dan di pemukiman masyarakat lingkungan sekitar sekolah terbilang cukup melimpah, namun masyarakat secara umum belum memahami pentingnya konservasi air
Penyebab:
- Kurangnya sosialisasi terkait pentingnya konservasi air
Solusi/Gagasan:
- Melakukan sosialisasi terkait pentingnya konservasi air
- Melakukan pembinaan kepada peserta didik untuk menjadi kader konservasi air
- Melakukan gerakan hemat menggunakan air, baik di sekolah maupun di rumah
- Melakukan kampanye hemat dalam menggunakan air
Konservasi Energi
Masalah Lingkungan hidup:
- Sekolah dan masyarakat pada umumnya menggunakan energi listrik untuk berbagai aktivitas di rumah, namun secara umum masih belum memahami pentingnya konservasi energi
Penyebab:
- Kurangnya sosialisasi terkait pentingnya konservasi energi
Solusi/Gagasan:
- Melakukan sosialisasi terkait pentingnya konservasi energi
- Melakukan pembinaan kepada peserta didik untuk menjadi kader konservasi energi
- Melakukan gerakan hemat menggunakan listrik, baik di sekolah maupun di rumah
- Melakukan kampanye hemat dalam menggunakan listrik
- Membentuk perilaku dan pembiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan, seperti mematikan AC, kipas angin, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan
Identifikasi Potensi Lingkungan Hidup
Kebersihan, Fungsi Sanitasi, dan Drainase
Potensi Lingkungan hidup:
- Dalam aspek kebersihan, sekolah sudah menggalakan gerakan Perilaku hidup Bersih dan Sehat. Sekolah bekerjasama dengan puskesmas setempat melakukan pembinaan terhadap peserta didik dan warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
- Dalam aspek fungsi sanitasi, sekolah memiliki kualitas air yang baik. Sekolah memiliki sumur yang memadai dan terletak jauh dari septictank. Kebersihan kamar mandi selalu dijaga agar tetap bersih
Gagasan:
- Mengoptimalkan pembinaan kepada peserta didik dan warga sekolah untuk menjadi kader yang peduli akan kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase
- Kerjasama dengan kelurahan dalam program Jumantik
Pengelolaan Sampah
Potensi Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki sarana dan prasarana pengelolaan sampah
- Sekolah memiliki guru-guru sebagai sumber daya manusia yang kreatif
Gagasan:
- Mengoptimalkan pembinaan kepada peserta didik dan warga sekolah terkait pengelolaan sampah dengan 3R
- Membiasakan kepada peserta didik dan warga sekolah untuk memilah sampah dan membuangnya pada tempat yang sesuai dengan jenisnya
- Mengoptimalkan fungsi dari bank sampah bersama dengan peserta didik dan warga sekolah
- Mengoptimalkan fungsi sarana pembuatan pupuk kompos bersama dengan peserta didik dan warga sekolah
- Mengoptimalkan pengelolaan sampah dengan 3R sebagai inovasi dalam penerapan PRLH bersama dengan peserta didik dan warga sekolah
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon/Tanaman
Potensi Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki lahan yang luas
- Sekolah memiliki jenis tanaman yang beragam
Gagasan:
- Mengoptimalkan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman bersama dengan peserta didik dan warga sekolah
- Mengoptimalkan kegiatan pembibitan dan kegiatan perkembangbiakan tanaman sebagai upaya pelestarian tanaman
- Pembibitan yang dilakukan diantaranya adalah pembibitan tanaman kangkung, pakcoy, terong, sawi, pakcoy dan lain sebagainya
Konservasi Air
Potensi Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki sumber daya air yang melimpah
Gagasan:
- Mengoptimalkan pembinaan kepada peserta didik dan warga sekolah terkait pentingnya melestarikan sumber daya air
Inovasi terkait PLH
Potensi Lingkungan hidup:
- Sekolah memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan inovasi terkait penerapan PRLH, diantaranya adalah melimpahnya air dan banyaknya pepohonan di sekolah
Gagasan:
- Memanfaatkan daun daunan dari pohon untuk bahan pembuatan kompos/pupuk organik
- Memanfaatkan hasil tanam-tanaman toga dan obat-obatan seperti jahe, kencur, kunyit untuk minuman kesehatan
- Memanfaatkan hasil pohon daun-daunan dan toga untuk motif ecoprint yang dikreasikan pada kain dan pewarna buatan



Tidak ada komentar